Lapangan Tegallega merupakan Taman Konservasi di Kota Bandung. Ini merupakan salah satu landmark Kota Bandung yang berada di daerah selatan. Lokasi lapangan ini diapit Jln. Oto Iskandardinata di sebelah barat, Jln. BKR di selatan, dan jalan terusan Moh. Toha di sebelah timur. Tegallega sendiri dalam bahasa Sunda bermakna tegal = 'tanah yang luas serta rata (yang ditanami palawija dan sebagainya)' dan lega = 'luas'.
Di taman ini pula berdiri Monumen Bandung Lautan Api atau Tugu BLA, yang dibangun di sisi utara lapangan tahun 1981. Monumen BLA setinggi 45 meter dibuat sebagai penanda peringatan peristiwa Bandung Lautan Api.
Lapangan yang luasnya sekitar 19 hektare ini merupakan area publik yang sejak dahulu digunakan masyarakat. Pada zaman kolonial Belanda hingga zaman kemerdekaan, lapangan ini pernah menjadi arena pacuan kuda. Seiring waktu, lapangan ini pun menjadi area publik yang biasa dipergunakan untuk acara pameran, pentas musik, arena jogging, hingga tempat ngabuburit saat bulan Ramadan.
Dekat tempat wisata sejarah dan kuliner
Sebagai tempat keramaian, di sekitar lapangan pun biasa dijadikan tempat jualan para pedagang kaki lima, salah satunya di area Jln. Otista di pinggir Lapangan Tegallega. Agar tidak semrawut, para pedagang kaki lima pun kini telah ditata. Sementara di area timur, diisi para pedagang bunga hias (seberang Gedung Hubdam Kodam III/Siliwangi).
Lapangan Tegallega pun termasuk kawasan strategis, salah satunya dekat tempat-tempat wisata. Tepat di seberang Lapangan Tegallega arah selatan ada Museum Sri Baduga Jawa Barat. Dekat Lapangan Tegallega pun berjejer pusat perbelanjaan yakni di Jln. Otista (arah Terminal Tegallega), dimana berjejer toko-toko pakaian, tas, sepatu, seragam sekolah dan perlengkapannya, peralatan elektronik, apotek, dan lainnya.
Untuk wisata kuliner pun yang dekat dengan lapangan ini ada Cendol Elizabeth yang sudah kakoncara (terkenal) di kalangan wisatawan. Di dalam lapangan sendiri pun ada Kolam Renang Tirtalega. Kolam renang murah meriah ini dibangun pada tahun 1976 di atas lahan 1,65 hektare.
Revitalisasi kawasan konservasi Lapangan Tegallega
Di era pemerintahan Wali Kota Ridwan Kamil, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) merevitalisasi kawasan Tegallega. Kawasan ini ditata menjadi lebih modern dengan mengusung konsep "Future Park". Revitalisasi dilakukan dengan tetap mengusung Lapangan Tegallega sebagai ruang terbuka publik. Sejumlah sarana pun tengah diperbaiki namun tetap tidak mengubah kawasan konservasi, dimana ada tanaman yang ditanam 105 kepala negara Asia-Afrika.
Sementara penataan lainnya dilakukan di beberapa bagian yang meliputi area plaza untuk upacara, plaza Tugu Bandung Lautan Api (BLA), juga bagian kolam renang. Untuk area plaza tidak lagi menggunakan paving block tapi mengunakan granit. Di kawasan ini pun akan bangun skybridge untuk pejalan kaki, ruang diorama, ruang auditorium, ruang aula, juga di beberapa titik bakal ada sumur resapan. Sarana lainnya, di lapangan ini akan dibangun menara yang akan dijadikam kantor UPT taman konservasi Tegallega dan sarana komersial.
Proyek revitalisasi yang mulai dilakukan pada 2016, proses finsihing-nya rencananya akan dilakukan pada tahun 2018. Dalam proses revitaliasi tersebut, ada tiga tahapan yang dikerjakan yakni tahap pertama sudah mulai dikerjakan hingga bulan Desember 2016. Sementara tahap kedua akan dilakukan pada awal tahun 2017 dan tahap perampungan akan dilakukan pada tahun 2018.
0 Response to "Direvitalisasi, Lapangan Tegallega Akan Lebih Nyaman"
Posting Komentar