Coba saat Anda melewati simpang empat Jalan Kebon Jati - Jalan Gardu Jati/Jalan Pasirkaliki (Jalan H.O.S. Tjokroaminoto), ada Hotel Surabaya terletak. Hotel ini termasuk tertua yang didirikan pada 1884. Kisah hotel lain ada juga Hotel Panghegar yang berdiri di Jalan Merdeka 2. Hotel ini awalnya dimiliki oleh Ny. Anna Meister (warga Italia). Hotelnya sendiri bernama Hotel Van Hengel yang dibangun pada 1924. Namun pada 1960, hotel dengan kapasitas 40 kamar itu dijual kepada salah seorang karyawannya yang bernama H.E.K. Ruhiyat. Kini hotel yang dekat dengan Jalan Braga dan Jalan Tamblong tersebut menjadi hotel berbintang di Kota Bandung dan terus dibangun. Fasilitas yang terkenal dari hotel ini adalah restoran berputar Panyawangan Revolving Restaurant.
Nah, bicara rajanya hotel kita tidak bisa melepaskan nama Hotel Savoy Homann Bidakara dan Hotel Grand Preanger Aerowisata (Jalan Asia Afrika). Grand Preanger dan Savoy Homann merupakan dua buah hotel yang dijadikan tempat menginap para pengusaha perkebunan bangsa Beladnda di Priangan (Preanger-planters). Lalu, Hotel Savoy Homann dulunya adalah tempat menginap para pemimpin negara saat Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955 di Bandung. Dari H.E.K. Ruhiyat (PT. Panghegar Group) hotel itu berpindah tangan ke Grup Bidakara (tahun 2000). Namanya pun berubah menjadi Hotel Savoy Homann Bidakara. Hotel ini rancangan arsitek A.F.Aalbers. Aktor Charlie Chaplin termasuk salah satu selebritis pada masa itu yang betah tinggal di hotel ini.
Waktu itu masyarakat Bandung sedang dilanda keranjingan lalajo (nonton) film. Tentunya yang terkenal adalah film bisu yang dibintangi Charlie Chaplin. Chaplin pernah dua kali berkunjung ke Bandung (1927 dan 1935). Pada 1927, Charlie Chaplin datang bersama Mary Pickford, seorang aktris terkenal juga pada waktu itu. Warga Bandung berkumpul di depan hotel Homann dan berteriak-teriak memanggil nama Charlie Chaplin. Kegaduhan ini membuat repot panitia. Maka, panitia melakukan aksi kecoh agar pasangan Chaplin-Pickford bisa keluar hotel untuk rekreasi. Apa yang dilakukan? Panitia sampai menyewa dua anggota Braga Tonil. Keduanya menyamar sebagai Charlie Chaplin. Nah, Chaplin pun palsu keluar lewat pintu depan. Sudah ditebak, Chaplin asli kemudian keluar lewat pintu belakang. Aya-aya wae....
Hotel Savoy Homann adalah hotel bintang empat yang berada di Jl. Asia-Afrika No. 112, Cikawao, Lengkong, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Pemilik Hotel Homann adalh keluarga Homann. Salah satu menu andalannya adalah sajian rijsttafel buatan Ibu Homann yang dikenal sangat lezat. Juga tidak salah Jika Savoy Homann disebut hotel yang menyimpan sejarah. Sampai sekarang, dalam buku tamu terdapat para pesohor dan pemimpin negara yang pernah menginap di sini. Hotel Homann pada 1941- 1945 digunakan untuk wisma PMI. Sementara pada 1945-1948 dialihfungsikan jadi wisma Jepang. Kemudia tahun 1949 dialihfungsikan kembali menjadi hotel. Sementara pada1955 Hotel Homann dijadikan basecamp menginap para delegasi Konferensi Asia Afrika. Tokoh dunia yang pernah menginap di sini adalah Nasser, Chuo En Lai, Nehru, dll.
0 Response to "Seputar Kisah Hotel di Bandung"
Posting Komentar