Paguyuban Mojang Jajaka (Moka) Kota Bandung bekerja sama dengan Dinas kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung menggelar seminar dan workshop kepariwisataan. Adapun tema yang diangkat yaitu "Merancang strategi komunikasi yang kreatif dan inovatif dalam promosi pariwisata". Kegiatan ini bertempat di Fave Hotel Hypersquare, Jln. Pasirkaliki, No. 25-27 Bandung, Senin (29/08/2016).
Kegiatan ini melibatkan Mojang Jajaka Jawa Barat, mahasiswa jurusan kepariwisataan, dan pegiat wisata. Bertindak sebagai narasumber dalam seminar ini adalah Ridwan Hutagalung selaku pendiri komunitas Aleut, Adisa Soedarso sebagai Mojang Kota Bandung juga aktivis dan penggiat lingkungan, Heri Puspito Diyah Setyorini selaku ahli manajemen pemasaran pariwisata.
Aneka Potensi Wisata Bandung
Dalam seminar yang dilaksanakan selama dua hari ini, Ridwan Hutagalung memaparkan tentang potensi wisata sejarah yang ada di Kota Bandung, dimana pariwisata bisa menarik karena adanya interpretasi. Yang diperlukan oleh generasi muda sekarang adalah membuat interpretasi wisata baru. Potensi wisata itu tidak terbatas karena tergantung bagaimana kita menginterpretasi.
“Hingga saat ini masih banyak tempat wisata yang belum digali, khususnya di Jawa Barat. Dan untuk tempat wisata bisa diinterpretasi, contohnya Tebing Keraton. Itu kan sebenarnya tidak ada dalam sejarah, kecuali tempat wisata sejarah, itu tidak bisa diinterpretasi,” papar Ridwan.
Wisata dan Lingkungan
Dalam kesempatan yang sama, Adisa soedarso menyampaikan materi tentang pariwisata berbasis lingkungan. Dimana pada tahun 2019 nanti pemerintah menargetkan bisa mendatangkan wisatawan 20 juta orang ke Indonesia untuk setiap tahunnya. Untuk menarik minat wisatawan datang tentunya lingkungannya harus bersih. Untuk bisa tetap menjaga kebersihan di lingkungan wisata dibutuhkan sinergitas antara Dinas Pariwisata, Dinas Kebersihan, dan pelaku wisata.
Kota Bandung sendiri memiliki beberapa potensi yang bisa mendatangkan wisatawan di antaranya potensi wisata, potensi alam, potensi budaya, dan potensi sejarah.
“Bandung memiliki banyak potensi wisata seperti taman tematik dan tempat wisata lainnya. Potensi alam Bandung dengan udara yang dingin. Untuk potensi budaya ada seperti Saung Angklung Udjo sampai potensi sejarah seperti Museum Konperensi Asia Afrika dan yang lainnya,” papar Adisa.
Kenyamanan dan Keramahtamahan
Heri Puspito Diyah Setyorini sebagai narasumber ketiga memaparkan tentang Basic Atitude of Hospitality. Hospitality adalah bagaimana kita menyambut wisatawan supaya merasa nyaman dengan keramahtamahan dan dapat memberikan kesan pertama yang baik. Dengan keramahan dalam pelayanan, akan menghasikan pengalaman berwisata yang berkesan dan para wisatawan pun akan merasa ingin kembali berkunjung.
“Semua orang bisa mengubah karakter menjadi ramah dengan cara diajarkan, dibiasakan, dan dilatih secara konsisten sehingga menjadi kebiasaan dan nantinya akan menjadi budaya sehari-hari,” tutur wanita yang akrab dipanggil Rini tersebut. (DW)
0 Response to "Paguyuban Moka dan Disbudpar Bandung Gelar Seminar dan Workshop Kepariwisataan"
Posting Komentar