Jonas Photo: Maju dan Berkembang di Tengah Gempuran Kamera Era Digital


Tempat ini biasa ramai oleh kalang muda-mudi hingga orangtua yang ingin berfoto. Jonas Photo menjadi ikon bagi Kota Bandung dalam urusan pemotretan. Dari kalangan artis, pejabat, mahasiswa, hingga anak-anak menjadikan tempat ini sebagai tempat berfoto yang sudah dikenal kualitasnya di Bandung. Bagi mahasiswa yang foto wisuda, prewedding, hingga foto untuk produk, Jonas Photo adalah referensi favorit di Kota Kembang. Di sini pula, menjual aneka perlengkapan yang berhubungan dengan foto dari kamera, tripod, lensa, handycam, tas kamera, flash, filter, hingga frame. Jonas Photo pun tak melempem ketika gempuran foto digital menghantam tradisi memotret dengan kamera konvensional (rol film). 

Sejarah Jonas Foto
Adalah Alva Photo yang menjadi cikal bakal Jonas Photo. Alva Photo didirikan pada 1973 dengan lokasi di Jalan Sunda, Bandung. Ketika itu bisnis foto berwarna baru mulai berkembang tapi karena kalah bersaing, Alva bangkrut pada tahun 1981. Salah satu pendirinya, Gunadi Hadikusuma merintis kembali usaha itu bersama istrinya, Ingriyanti G pada Februari 1981 di rumahnya sendiri di Jalan Batik Jonas 17, Sukaluyu, Bandung. Pak Gunadi menyulap ruang tamu rumahnya menjadi studio. Ketika itu karyawan mereka hanyalah satu orang.

Pak Gunadi adalah dokter hewan lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang hobi memotret. Sementara istrinya, bertugas sebagai public relation. Naluri bisnisnya pada urusan foto ini membawanya untuk mengembangkan jasa di bidang pemotretan tersebut. Pada 1983, ia membuka jasa pemotretan di studio yang dikelolanya. Karyawannya pun bertambah beberapa orang. Ia pun membuka jasa cuci-cetak foto. Dengan konsep harga murah, tempatnya ini menjadi rujukan para mahasiswa di Bandung yang ingin difoto atau cuci-cetak foto. Pihak Jonas pun tidak condong kepada salah satu merek kamera yang menguasai pangsa pasar kamera di dunia, seperti Kodak, Canon, Nikon, Sony, Fuji, ataupun Konica.

15 November 1992 Jonas pindah ke Jalan Banda 38 dengan alasan tempat sebelumnya kurang strategis. Di tempat ini, studionya mampu menampung 250 orang sekaligus dalam satu sesi pemotretan. Keputusan ini ternyata sangat tepat, terbukti dengan terus berkembangnya bisnis Jonas. Jonas pun kemudian membuka cabang di tempat-tempat lain. Ketika tahun 2000-an orang masih menganggap foto digital adalah media yang mahal, namun Pak Gunadi telah membaca peluang itu ke depan.

Ia pun menyediakan foto cetak digital yang pertama di Bandung. Pak Gunadi bahkan mengunjungi pameran di luar negeri, dimana ia melihat mesin cetak digital lalu mengimpornya dari Jepang. Kini, ternyata insting bisnisnya terbukti. Ketika studio lain kolaps karena gempuran foto digital, Jonas Photo ternyata malah merajai dalam garapan cetak foto ini.

Regenerasi Jonas Photo
Adalah Arif Hadikusuma yang sekarang menjabat CEO Jonas Photo.  Pria  kelahiran 13 Februari 1979 adalah lulusan University of Melbourne yang  bergabung dengan Jonas sejak 2003. Sebagai CEO, Arif bertanggung jawab atas seluruh proses bisnis. Adapun dia lebih suka fokus mengembangkan merek dan pengembangan bisnis agar Jonas terus bertahan. Maka tak heran jika kini Jonas pun merambah pada integrasi konsep, misalnya dengan dibangunnya gerai fotografi dengan resto dan gerai fashion. Jonas Photo diharapkan menjadi traffic puller bagi bisnis lain.

Kini di seberang Jonas Photo terdapat butik Silver Tote, yang menjual produk fashion untuk wanita. Di lantai dua butik tersebut, ada 10 studio foto. Sementara tidak jauh dari Jonas, terdapat resto yang berkonsep lounge cafe bernama Tokyo Connection. Ada pula resto yang menyasar segmen remaja, namanya Gigle Box. Hingga kini sudah dibuka lima gerai Gigle Box di Bandung. Inilah yang menjadikan Jonas layak disebut sebagai bisnis dengan arah konsep one stop solution.

Jonas Photo
Jl. Banda, No. 38, Bandung
Tlp. (022) 4201010

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jonas Photo: Maju dan Berkembang di Tengah Gempuran Kamera Era Digital"

Posting Komentar