Perang Tomat (Rempug Tarung Adu Tomat), nyaeta mangrupi pintonan miceun sagala rupa hal buruk atawa sifat anu teu hade anu ngancik dina diri urang sinareng anu buruk panyakit dina pepelakan, anu digunakeun keur silih baledog atawa miceun tomat anu buruk, dina hartos rempug tarung adu tomat teh nyaeta "miceun geugeuleuh keukeumeuh" nyucikeun diri. (Perang tomat [bersama-sama tarung adu tomat] merupakan kegiatan membuang segala rupa hal buruk atau sifat kurang baik yang ada dalam diri kita dan hal buruk yang ada dalam tanaman, yang digunakan untuk saling melempar atau membuang tomat busuk, yang artinya membuang segala hal yang buruk-buruk).
Itulah makna yang tersirat dalam kegiatan perang tomat yang ditulis dalam status akun Mas Nanu Muda, seniman dan budayawan Sunda yang tinggal di Kab. Bandung Barat. Perang ini awalnya karena banyaknya tomat busuk pada musim panen tahun 2011 lalu. Atas kondisi tersebut, warga berpikir bagaimana agar tomat ini bisa bermanfaat.
Daripada dibuang, akhirnya sejak tahun 2012 tomat-tomat yang busuk ini digunakan dalam perang tomat. Kegiatan menarik ini telah masuk dalam agenda tahunan dalam branding Pesona Indonesia, Kementerian Pariwisata RI.
Aneka Kegiatan Tradisional
Perang tomat merupakan kegiatan penutup yang biasanya berlangsung selama setengah jam. Ribuan tomat awalnya dilempar oleh dua tim yang masing-masing tim berjumlah sepuluh orang mengenakan baju pangsi/kampret warna hitam lengkap dengan helm dan tameng yang terbuat dari anyaman bambu.
Sebelum perang tomat, terlebih dahulu dilakukan helaran yang mengusung berbagai hasil panen sayuran seperti tomat, kol, brokoli, buncis, umbi-umbian, terong, lalapan dan lainnya diwadahi dalam tandu yang dihias sedemikian rupa dengan iringan musik tradisional dengan berkeliling kampung.
Untuk tahun ini, dalam rangka menyambut tahun baru 1 Muharam 1438 H, warga Kampung Cikareumbi RW 03, Desa Cikidang, Kec. Lembang, Kab.Bandung Barat pada 17-19 Oktober 2016, digelar kegiatan Ngaruat Bumi, Hajat Buruan, dan Perang Tomat.
Jadwal rangkaian kegiatan:
- Senin 17 Oktober 2016, pukul 08.00.- 12.00. WIB dengan kegiatan Ngaruat Bumi di Hulu wotan Cai Legok Dasman-Pasir Luhur- Kampung Cikareumbi.
- Selasa 18 Oktober 2016, pukul 20.00. - 23.00. WIB digelar Pantun Ruat.
- Rabu 19 Oktober 2016, pukul 08.00. - 10.00. WIB digelar Hajat Buruan, pukul 10.00. - 11.30. WIB acara Helaran, dan pukul 11.30. - 13.00. WIB kegiatan Perang Tomat.
0 Response to "Kegiatan Tradisi Ngaruat Bumi, Hajat Buruan, dan Perang Tomat di Lembang, 17-19 Oktober 2016"
Posting Komentar