Tulisan kali ini dilatarbelakangi dengan kondisi Bandung yang kian hari kian pesat sebagai surga wisata dan destinasi belanja plus kuliner. Penulis yang merupakan pituin (asli) urang Bandung sekarang ini merasakan perkembangan dari waktu ke waktu akan keadaan Kota Bandung dan sekitarnya yang terus bergeliat menjadi kota idaman para wisatawan. Ya, walau kadang imbas negatif dari Bandung si molek yang menjadi pujaan para kaum pelesiran menjadi problematika tersendiri. Misalnya, imbas pada lalu lintas dan pesatnya pembangunan tempat-tempat wisata dan belanja di Bandung. Bagi kaum investor mungkin hal ini bak "dimana ada gula di sana ada semut". Dan Bandung kini seakan menjadi gula raksasa yang diburu jutaan semut. Apa sih yang nggak ada di Bandung? Hanya wisata laut mungkin.
Melihat fenomena yang ada bahwa Bandung jika tidak diurus dengan baik akan menyimpan bom waktu dengan berpotensi menyimpan ragam masalah, dari sosial hingga tergerusnya budaya. Untung Bandung dalam hal ini punya kelebihan, salah satunya dengan sikap militansi masyarakatnya dalam bidang kreatif. Selalu ada hal yang baru dari Kota Bandung dan menginspirasi kota lainnya. Dari mulai kreativitas musik, komunitas, ragam kuliner, hingga fashion yang mempunyai ciri utama lokalitas. Ini yang patut diacungi jempol. Masyarakat Bandung sebetulnya tidak neko-neko, asalkan masih merasa nyaman, aman, dan tertib pasti tidak akan "bergeliat". Namun, walaupun someah hade ka semah (baik kepada tamu), namun jika Bandung sudah terasa sareukseuk alias sudah menimbulkan ketidaknyamanan, jangan aneh kalau masyarakat pun akan bawel. Nah, untungnya sekarang Wali Kota baru sudah mulai menjembatani komunikasi untuk membawa Bandung sebagai kota yang diidamkan.
Pembangunan Bandung; Sinergi Tradisional dan Modern
Kembali ke maksud tulisan ini, Bandung menyediakan ragam kebutuhan dari barang, otak, hingga batin. Ya, di Bandung Anda bisa belanja, sekolah, kuliah, hingga menyepi di lereng gunung sekalipun. Dan nama-nama produk, sekolah, hingga perguruan tinggi pun, Bandung sudah punya nama sendiri. Perputaran barang penjualan di sini berlaku dari kita, oleh kita, untuk kita. Misalnya, factory outlet tak perlu susah mencari barang dari kota lain. Pabrik tekstil hingga sentra konfeksi di Bandung bertebaran. Untuk masalah makanan, urusan kuliner urang Bandung mah kreatif.
Bisa memadukan unsur bahan tradisional dengan modern. Hingga penjualannya pun tidak digarap asal-asalan, dimana produk tersebut dijual di toko khusus dengan layanan kemasan eksklusif. Hingga para pegiat usaha kuliner menjajal penjualan lewat jalur online pun tak jadi masalah. Buktinya, dari roti hingga keripik ada yang menjual melalui media internet. Jadi istilahnya, kalau tidak kreatif jangan berani mengembangkan usaha di Bandung. Ada saja inovasi dan kreativitas baru di kota ini. Ciri orang kreatif adalah bosenan alias kurang suka berada di zona nyaman. Selalu perlu ada hal yang baru dan tanpa menjiplak apa yang sudah ada.
Kembali ke maksud tulisan ini, Bandung menyediakan ragam kebutuhan dari barang, otak, hingga batin. Ya, di Bandung Anda bisa belanja, sekolah, kuliah, hingga menyepi di lereng gunung sekalipun. Dan nama-nama produk, sekolah, hingga perguruan tinggi pun, Bandung sudah punya nama sendiri. Perputaran barang penjualan di sini berlaku dari kita, oleh kita, untuk kita. Misalnya, factory outlet tak perlu susah mencari barang dari kota lain. Pabrik tekstil hingga sentra konfeksi di Bandung bertebaran. Untuk masalah makanan, urusan kuliner urang Bandung mah kreatif.
Bisa memadukan unsur bahan tradisional dengan modern. Hingga penjualannya pun tidak digarap asal-asalan, dimana produk tersebut dijual di toko khusus dengan layanan kemasan eksklusif. Hingga para pegiat usaha kuliner menjajal penjualan lewat jalur online pun tak jadi masalah. Buktinya, dari roti hingga keripik ada yang menjual melalui media internet. Jadi istilahnya, kalau tidak kreatif jangan berani mengembangkan usaha di Bandung. Ada saja inovasi dan kreativitas baru di kota ini. Ciri orang kreatif adalah bosenan alias kurang suka berada di zona nyaman. Selalu perlu ada hal yang baru dan tanpa menjiplak apa yang sudah ada.
Entah dengan bahasa atau istilah apa yang cocok, nu pasti tulisan ini lebih pada sudut pandang subjektivitas. Jadi maaf kalau tidak terwakili dengan kata-kata yang ngilmiah atau istilah yang nehnik dan nyistem. Bagi Anda yang kebetulan menjadikan Bandung sebagai kota favorit, tulisan ini dimaksudkan untuk memberi gambaran apa dan bagaimana sebenarnya Kota Kembang ini. Anda bisa menyelami dan mengeksplor khazanah wisata Bandung dengan mengetahui perilaku sosial urang Bandung. Cobalah Anda ke Bandung bukan hanya sebagai "tamu". Anda bisa menjalin persahabatan atau kemitraan dengan urang Bandung. Niscaya akan lebih merasakan bagaimana atmosfer sebenarnya di Kota Bandung.
Jika Anda bergaul dengan massa di pameran atau event tertentu di Bandung, cobalah atuh kali-kali ikut nonton Persib. Mengapa? Anda akan tahu bagaimana sebenarnya urang Bandung saat berkomunikasi. Ketika Anda mengira kumpulan bobotoh berada dalam tribun penonton merupakan hal yang "menyeramkan", sebenarnya Anda bisa merasakan atmosfer kekeluargaan urang Bandung. Apa yang mereka teriakan kadang tak sedikit yang pibodoreun alias bikin ketawa (kalau Anda sedikitnya ngerti bahasa Sunda). Anda tinggal memakai kaos kebesaran Persib, masuk ke stadion, dan duduk manis. Amati saja tingkah pola bobotoh. Jika ada kata-kata kasar Sunda yang keluar, itu hanya ungkapan yang turun-temurun. Jangan diambil hati. Ini sering salah kaprahnya dalam memaknai kata kasar yang digunakan, kadang orang tak melihat konteks. Kata kasar atau sedang yang digunakan tersebut bergantung sikon. Bahasa yang dipergunakan mencerminkan solidaritas atau situasi tertentu. Bukan sebagai amarah berlebih atau untuk menekan orang lain. Sekali lagi, hanya ungkapan batin saja. Tapi memang kalau kaleuleuwihi (berlebihan) mah pasti piributeun apalagi jika tidak nyambung sama sikon tadi.
Jelajahi Seputar Bandung
Nah, juga bagi Anda yang asa pangkerenna (paling merasa keren) kalau belanja di factory outlet (FO) ataupun belanja aneka kebutuhan sandang di Pasar Baru, cobalah kali-kali main ke daerah Soreang dengan mendatangi sentra konfeksi. Produk dan kualitas yang dijual tidak jauh beda (bahkan bisa saja yang Anda beli asalnya dari sana). Begitu pula Anda yang biasa jajan makanan di sentra-sentra kuliner yang "wah", cobalah main ke sudut-sudut lain Kota Bandung, banyak kok makanan dengan harga kaki lima dengan rasa bintang lima. Itulah mengapa Anda sebetulnya bisa lebih mengenal Bandung dengan bergaul dengan orang Bandung sendiri. Jadi, Anda bukan sekadar tamu lagi.
Kalau pengen kenal dengan orang Bandung mah ajak ngobrol saja dengan pembawaan santai. Jangan kaku. Makanya kenapa di blog ini kami sajikan tentang belajar bahasa Sunda, agar Anda bisa lebih dekat dengan orang Bandung, minimal mah dengan pedagang langganan Anda. Nah, bisi tulisan ini kapanjangan teuing (terlalu panjang) cukup sampai di sini dulu. Nanti disambung lagi mengenai apa dan bagaimana Bandung itu. Jika ingin bersilaturahmi nanya-nanya tentang Kota Bandung atau ingin belajar bahasa Sunda, silakan kontak kami. Alamat emailnya ada di bagian bawah tulisan ini. Mari jadikan Kota Bandung sebagai kota bersahabat.
Nah, juga bagi Anda yang asa pangkerenna (paling merasa keren) kalau belanja di factory outlet (FO) ataupun belanja aneka kebutuhan sandang di Pasar Baru, cobalah kali-kali main ke daerah Soreang dengan mendatangi sentra konfeksi. Produk dan kualitas yang dijual tidak jauh beda (bahkan bisa saja yang Anda beli asalnya dari sana). Begitu pula Anda yang biasa jajan makanan di sentra-sentra kuliner yang "wah", cobalah main ke sudut-sudut lain Kota Bandung, banyak kok makanan dengan harga kaki lima dengan rasa bintang lima. Itulah mengapa Anda sebetulnya bisa lebih mengenal Bandung dengan bergaul dengan orang Bandung sendiri. Jadi, Anda bukan sekadar tamu lagi.
Kalau pengen kenal dengan orang Bandung mah ajak ngobrol saja dengan pembawaan santai. Jangan kaku. Makanya kenapa di blog ini kami sajikan tentang belajar bahasa Sunda, agar Anda bisa lebih dekat dengan orang Bandung, minimal mah dengan pedagang langganan Anda. Nah, bisi tulisan ini kapanjangan teuing (terlalu panjang) cukup sampai di sini dulu. Nanti disambung lagi mengenai apa dan bagaimana Bandung itu. Jika ingin bersilaturahmi nanya-nanya tentang Kota Bandung atau ingin belajar bahasa Sunda, silakan kontak kami. Alamat emailnya ada di bagian bawah tulisan ini. Mari jadikan Kota Bandung sebagai kota bersahabat.
0 Response to "Mengenal Bandung Lebih Dekat"
Posting Komentar