Konsep food, fun, dan fashion merupakan ciri khas Bandung jika dihubungkan dengan asep kreativitas warganya. Untuk food alias makanan, Bandung terkenal dengan aneka kulinernya yang menyajikan menu khas yang menarik para wisatawan. Begitu pula fun, yang berhubungan dengan tempat rekreasi. Tempat wisata Bandung selalu menghadirkan tempat wisata yang lain daripada yang lain. Selanjutnya fashion, urusan belanja pakaian Bandung bisa dibilang masih menjadi kiblat bidang ini.
Bandung Kiblat Produk Fashion
Khusus untuk bidang fashion, sejak dulu di Bandung dikenal dengan ragam produk sandang. Kebutuhan sandang ini dari bahan jadi hingga produknya. Produk fashion asal Bandung seperti kaos (t shirt), sepatu, busana muslim, hingga aksesoris bukan hanya bermain di kancah Nasional namun merambah hingga ke mancanegara. Apalagi branding kaos ini ditunjang dengan hadirnya komunitas-komunitas, band, hingga seleberitis dari Bandung yang menjadi brand ambassador atau endorsement.
Begitu pula kehadiran sentra-sentra produk sandang menyebar di beberapa titik, seperti sentra jeans dan kaos di Cihampelas; sentra busana muslim/muslimah di kawasan Jln. Buah Batu; sentra kain di daerah Cigondewah, Gang Tamim, Pasar Baru; sentra sepatu di Cibaduyut; sentra produk topi di Jln. Sindang Palay (dekat Cigondewah); sentra produk jaket di Soreang; sentra produk pakaian Sunda (pangsi dan iket) di kawasan Banjaran: hingga sentra pembuat tas di Jln. Sadang (Kopo).
Untuk sentra produksi jahit kaos dan sablonan, di Bandung tersebar di beberapa titik. Misalnya, untuk kaos dan sablonan yang berhubungan dengan dunia band cadas Bandung ada di kawasan Ujungberung, Bandung timur. Sementara untuk konsep distro atau clothing bisa dilihat di Jln. Trunojoyo. Namun, untuk sentra produksi kaos dan sablon tersebut menyebar juga di beberapa kawasan lain, seperti di Cijerah, Soreang, Baleendah, hingga Rancaekek.
Belum lagi dengan sentra kaos clothing yang sudah punya brand ekslkusif sepertu C 59, Green Light, Skaters, dan lainnya. Lalu ada juga sentra penjualan kaos dengan "gaya" desain clothing khas Bandung namun dijual massal seperti di Parahyangan Plaza. Maka, tak heran jika para pelaku usaha kaos-kaos di luar Bandung pun biasa pesan produksinya di Bandung, dari jahit, sablon, hingga pembuatan label.
Kampung Wisata Sablon dan Pemberdayaan Masyarakat
Salah tempat yang mengkhususkan sentra produksi kaos menjadi kawasan wisata ada di Gang Muararajeun, Kecamatan Cibeunying Kaler. Di sini, ada nama Kang Bram alias Ibrahim Subagio pemilik usaha pembuatan kaos yang sudah malang melintang dalam dunia produksi kaos 25 tahun lebih. Kawasan Muararajeun kin menjadi pusat kegiatan ekonomi kerajyatan berbasis usaha kecil dan menengah dimana lebih dari 70 distribution outlet (distro) serta toko pakaian di Indonesia hingga luar negeri yang biasa memesan ke sentra produksi di Muararajeun ini.
Sekitar pertengahan tahun 90-an menjadi titik awal berdirinya industri rumahan sablon di wilayah Muararajeun RW 05. Namun pada saat itu di wilayah Muararajeun hanya terdapat sekitar 4 pengrajin sablon kaos. Hingga sekitar tahun 2000-an mulailah berjamurnya industri kreatif clothing distro di Bandung. Di sinilah, cikal bakal bermunculannya pengrajin-pengrajin sablon kaos yang dikarenakan banyaknya permintaan produksi di bidang pakaian.
Hingga kemudian, sebagian warga ada yang beralih profesi menjadi pengrajin meliputi proses pembuatan pakaian dari pemotongan kain (cutting), setting desain, sablon, jahit, steam, hingga packing. Berdasarkan data yang diperoleh, di Kampung Wisata Sablon kawasan Jalan PHH Mustofa (Jln. Suci), Kota Bandung ini sudah terdapat kurang lebih 76 pengrajin.
Inilah wujud perekonomian berbasis pemberdayaan masyarakat. Dari kaum muda, bapak-bapak, hingga ibu-ibu turut terlibat dalam bisnis produksi kaos ini. Di Kampung Wisata Sablon RW 05 Muarajaeun ini berlaku berbagi ilmu seputar produksi kaos dari menjahit, menyablon, hingga packing kaos. Di Kampung Wisata Sablon pun menerima kunjungan dari sekolah, kampus, komunitas, lembaga, dan pihak lainnya yang ingin memperdalam dunia produksi sablon dengan tour ke tempat produksi (jahit kaos, desain, sablon, steam, packing, dsb.)
Dari kapasitas 100 kaus per bulan, kini Bram mampu mengerjakan pesanan hingga 5.000 hingga 6.000 per bulan. Pelanggannya tersebar setidaknya di 70 outlet distro serta toko pakaian di berbagai daerah di Indonesia, Malaysia, Singapura, Australia, hingga Timor Leste.
Kampung Wisata Sablon
Muararajeun Lama RT 02 RW 05, no. 51, Kelurahan Cihaurgeulis,
Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung
[Lihat peta lokasi]
Telepon: 0812-247-50689
Media sosial:
Instagram: @kampungwisatasablon
Facebook: kampungwisatasablon05
0 Response to "Geliat Ekonomi Kerakyatan di Kampung Wisata Sablon Muararajeun, Bandung"
Posting Komentar